Mengenal e-commerce untuk Mempelajari Bagaimana Bisnis Digital Berjalan
Sejak covid masuk Indonesia, lockdown mulai di berlakukang di berbagai daerah. Sejak saat itulah perdagangan online dengan penerapan e-commerce adalah hal yang di gemari. Tren perdagangan dari yang awalnya di lakukan secara konvensional dengan berhadapan antara pembeli dan penjual, kini telah bergeser menjadi secara digital atau online. Mari mengenal lebih tentang e-commerce untuk membantu meningkatkan penjualan bisnis Anda.
Pengertian
E-commerce merupakan singkatan dari electronic commerce atau perdagangan elektronik, yang artinya melakukan aktivitas jual beli melalui platform digital di internet. Hal ini mencakup transaksi bisnis yang di lakukan secara daring (dalam jaringan), yang di mulai dari pemesanan produk hingga pembayaran.
Lebih spesifiknya, e-commerce dapat di artikan sebagai proses pembelian, penjualan, pembayaran, pertukaran, layanan, dan informasi melalui jaringan digital. Ini melibatkan penggunaan teknologi elektronik untuk memfasilitasi transaksi bisnis antara berbagai pihak, seperti bisnis ke bisnis (B2B), bisnis ke konsumen (B2C), atau konsumen ke konsumen (C2C). Dengan adanya e-commerce, bisnis yang di miliki dapat menjangkau pasar global tanpa Batasan geografis, sementara konsumen dapat membeli produk dari seluruh dunia dengan mudah dan nyaman tanpa keluar rumah.
Jenis – Jenis
- Business to Business (B2B)
B2B adalah jenis e-commerce terbesar, alasannya karena berhubungan langsung dengan transaksi yang di lakukan antar perusahaan atau bidang usaha. Contohnya, perusahaan obat-obatan yang memberikan tawaran dan menjual produknya pada rumah sakit swasta dengan sekala yang tinggi. Jadi, konsep B2B ini tidak bergantung pada jenis produk yang di jual, tapi lebih menekan pada kuantitas atau jumlah produk yang di terjual.
- Business to Custumers (B2C)
Berikutnya adalah B2C atau Business to Costumers. Konsep ini adalah tipe penjualan yang biasa terjadi pada Anda, karena konsep ini menawarkan pihak produsen yang memasarkan langsung produknya kepada para konsumen. Jenis B2C ini bukanlah konvensional, tetapi prosesnya di lakukan secara online.
- Costumers to Costumers (C2C)
Konsep C2C memungkinkan konsumen dengan sesama konsumen untuk saling menawarkan dan menjual dagangannya kepada satu sama lain. Sistem dagang ini biasanya membutuhkan media atau platform yang dapat mengorganisisr segala sesuatu agar proses penjualan menjadi lebih mudah. Contoh platformnya adalah website yang dapat mempertemukan pihak penjual dan pembeli seperti OLX atau Kaskus.
- Costumers to Business (C2B)
Pada konsep C2B ini berbanding terbalik dengan B2C. Di sini, yang terjadi adalah jual beli dan transaksi di lakukan dari pihak konsumen pada persahaan. Konsep berperan sebagai pihak yang menyediakan layanan produk atau jasa untuk di pasarkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Dalam model C2B, bisnis atau perusahaan mendapat untung dari kesediaan konsumen untuk menjual barang atau jasa kepada perusahaan, sedangkan konsumen akan mendapatkan untung dari penyediaan atau penjualan itu dengan pembayaran langsung, atau mendapatkan produk dan layanan gratis atau dengan harga lebih rendah sebagai gantinya.
- Costumers to Administration (C2A)
C2A mirip dengan konsep C2B, perbedaanya terletak pada tujuan sasaran penjualan. Pada konsep C2B pihak konsumen menawarkan produk atau jasanya pada perusahaan, sedangkan pada C2A bisnis di tawarkan pada pihak pemerintah.
- Business to Public Administration (B2PA)
Pada jenis e-commerce ini, pihak produsen atau perusahaan menawarkan dan memasarkan produk atau layanan kepada pemerintah. Biasanya, proses dan transaksi jual beli di lakukan dengan cara tender.
- Online to Offline (O2O)
Terakhir, O2O ini menggunakan dua saluran untuk layanan perdagangannya, yaitu online dan offline. Jaringan hadir dalam digital online, tetapi juga bisa di lakukan dengan offline. Contohnya seperti layanan gojek atau grab, yang bisa melakukan dua jenis transaksi online dan offline.
020 di tujukan untuk menarik konsumen lewat online untuk datang ke toko offline. Jenis ini juga sekaligus menciptakan pengalaman digital yang menyeluruh sebelum, sesaat, dan setelah transaksi di lakukan.
Singkatnya e-commerce adalah bentuk perdagangan yang mana proses transaksinya memanfaatkan teknologi digital. Apapun jenis yang di terapkan, jangan pernah untuk selalu mencatat transaksinya dengan detail, karena hal ini sangat berpengaruh pada proses bisnis yang professional.
Baca Juga : Viralkan Produk Baru Kamu lewat Strategi Pemasaran Jasa Buzzer