dampak e-commerce bagi pelaku umkm lokal

Dampak Platform e-commerce bagi Pelaku Usaha atau UMKM Lokal

Platform Digital e-commerce menjadi Ancaman bagi Pelaku Usaha dan UMKM

Sejak beberapa tahun terakhir, platform e-commerce yang tumbuh dengan pesat ini telah mengubah wajah perdagangan di Indonesia. Seiring perkembangan ini, banyak pelaku usaha kecil, dan menengah (UMKM) yang beralih ke platform digital untuk mempertahankan produk dan brand yang di milikinya. Hal ini tentunya baik bagi Mereka, karena dengan beradaptasi bisnis tidak akan bangkrut dan kalah dari pesaing baru. Namun, fenomena ini juga menimbulkan banyak resiko yang dapat mengancam kelangsungan hidup bisnis local.

Dampak

  • Perbandingan Harga

Di tengah persaingan yang terjadi, banyak penjual yang terpaksa untuk menurunkan harga produk secara signifikan. Hal ini tidak hanya mengurangi margin laba, tetapi juga dapat merusak citra produk local berkualitas tinggi.

  • Tidak Seimbangnya Persaingan

Hadirnya platform marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, Lazada adalah pelaku yang memicu persaingan yang tidak professional. Pelaku usaha kecil sering merasa sulit untuk bersaing karena perbedaan modal yang besar untuk memberikan diskon dan promosi.

  • Sulitnya Mengembangkan Identitas Brand

Di tengah maraknya ribuan produk yang di jual pada platform marketplace, pelaku usaha kecil sering kali mengalami kesulitan dalam membangun identitas brand yang kuat. Produk yang Mereka jual akan tenggelam atau turun dari rangking pencarian di antara berbagai produ serupa yang di jual dengan harga lebih murah.

  • Ketergantungan Pada Platform

Apabila strategi e-commerce di tanamkan, maka penjual bisa menjadi pedang bermata dua. Berubahnya peraturan, algoritma, hingga komisi yang di gunakan untuk platform dapat mempengaruhi pendapatan dan kesinambungan usaha kecil.

Platform e-commerce memberi peluang besar pada pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, ancaman yang besar yaitu persaingan yang tidak sehat dengan produk impor atau barang dari seller besar yang di jual dengan harga lebih murah, sehingga UMKM lokal sulit untuk bersaing. Tak hanya itu, tingginya potongan komisi dan biaya layanan juga dapat menggerus margin keuntungan pelaku UMKM. Jika tidak diimbangi dengan strategi pemasaran mandiri dan pengelolaan brand yang kuat, ketergantungan berlebihan pada e-commerce justru bisa melemahkan daya tahan dan identitas usaha lokal dalam jangka panjang.

Baca Juga : Platform Media Sosial menjadi Wadah Personal Branding

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *